Newest Post
Archive for Maret 2015
Otot manusia
Rangkuman,,,,
Tulang
tidak akan berfungsi sebaga alat gerak jika tidak digerakan oleh otot, otot
dapat menggerakan tulang karena memiliki kemampuan berkontraksi
Tubuh
manusia memiliki lebih dari 600 otot rangka, otot bekerja dengan cara mengubah
lemak dan glukosa menjadi gerakan dan energi panas.
Ada
tiga jenis otot yang terdapat dalam tubuh manusia
Ø Otot polos
Ø Otot lurik/otot rangka
Ø Otot jantung
Otot
rangka melekat pada tulang secara langsung ataupun dengan bantuan tendon, otot
bekerja berpasangan satu berkontraksi dan lawannya melakukan relaksasi sehingga
otot bisa mengerakan berbagai bagian dari tubuh manusia seperti lutut yang bisa
dibengkokan maupun diluruskan
Otot
dikaitkan pada tulang, tulang rawan, ligamen, dan kulit.yang langsung terletak
di bawah kulit adalah datar, dan yang pada anggota gerak adalah panjang
Otot
kerangka biasanya dikaitkan pada dua tempat tertentu, tempat yang terkuat
disebut origo (asal) dan yng lebih dapat bergerak disebut insersio. Origio dianggap
sebagai tempat otot timbul dan insersio tempat otot bergerak
Sel
otot rangka berbentuk silinder, berinti banyak dan letaknya di tepi, dan
ukurannya besar. Setiap otot rangka yang utuh disusun oleh sel-sel otot atau
serat-serat otot. Setiap serat otot tersusun atas miofiblil-miofibril
Didalam
myofibril terdapat sitoskeleton yang sangat terorganisir yaitu filamen tebal
dan filamen tipis
Filamen
tebal tesusun dari protein myosin, dan protein tipis tesusun dari protein aktin
Sakomer
merupakan unit fungsional dari otot rangka, Sarkomer
juga
merupakan unit fungsional terkacil yang dapat melakukan kontraksi otot
Otot
lurik berada menempel di seluruh rangka dan bekarja sesuai kesadaran, selain
mengatur gerak pada tulang, otot lurik juga disebut sebagai alat gerak aktif.
Otot
polos tersusun tersebar dan berbentuk lembaran, otot polos tersusun atas
miofelamen kasar dan miofelamin halus
Otot
polos terdapat pada organ-organ penting, seperti organ pencernaan, pernapasan,
repproduksi serta organ-organ lain kecuali jantung.
Otot
jantung seperti lurik tapi tidak silindris tetapi bercabang, otot jantung
tersusun atas serabut-serabut sel otot dan terdiri dari miofelamen tebal dan
tipis, hanya saja susunanya tidak teratur seperti otot lurik
Otot
jantung bekerja di luar kesadaran dan hanya terdapat di miokardiom jantung dan
otot jantung hanya berfungsi untuk mengatur kontraksi kerja jantung.
Tulang
membantu melindungi bagian-bagian yang penting pada tubuh kita. Misalnya bagian
yang lunak dan organ-organ yang penting seperti hati, jantung, paru-paru dan
ginjal, tulang juga dapat membantu kita bergerak dan mealkukan kegiatan
Tulang
belulang manusia saling berhubungan disebut dengan kerangka
Kerangka
manusia berfungsi sebagai pelindung alat-alat tubuh yang penting dan lemah, tempat
melekatnya otot, tempat pembentukan sel darah merah dan sel darah putih,
sebagai penggerak tubuh dan pembentukan bentuk tubuh, dan sebagai alt gerak
pasif.
Bayi
yang baru lahir memiliki lebih dari 300 tulang, sedangkan jumlah tu;ang pada
manusia dewasa 206 tulang keras
Tulang
manusia dewasa terbentuk dari sel hidup yang dikelilingi oleh mineral dan zat
lentur yang disebut dengan kolagen
Ada
dua bagian sistem kerangka manusia, yaitu:
1.
Kerangka
aksial
·
Tengkorak
·
Tulang
punggung
·
Sangkar
rusuk
2.
Kerangka
penyngkong
·
Lengkungan
pektoral
·
Lengkungan
pelvis
·
Tulang-tulang
anggota depan
·
Tulang-tulang
aggota belakang
Tulang
rawan mengandung sedikit zat kapur sehingga tulang rawan termasu tulang yang
lunak
Tulang
rawan terdapat pada bayi, dan bagian-bagian tertentu pada kerangka dewasa
Tulang
keras merupakan merupakan bagian utama pada kerangka dewasa, susunannya terdiri
dari sedikit sel-sel, dan matriknya diperkuat oleh zat kapur, sehingga kuat dan
keras
Interaksi vitamin
dan mineral
Interaksi zat gizi adlah interaksi suatu zat
gizi terhadap bioavailabilitas zat gizi lainnya
Ø Bioavailabilitas
: asorbsi dan utilisasi /pengguanaan
Ø Asorbsi
: perpindahan zat gizi dari lumen usus ke
seluruh tubuh
Ø Utilisasi
: transport zat gizi ke seluruh bagian-bagian tubuh, asimilisasi sel-sel
tubuh, dan konversi menjadi bentuk aktif
Interaksi zat gizi dapat mempengaruhi,,,,
Ø Bioavailabilitas
baik secara negative atau positif
Ø Meningkatkan
atau menghambat asorbsi atau utilisasi suatu zat gizi
Ø Tinggi
atau rendahnya konsumsi suatu zat gizi dapat mempengaruhi bioavailabilitas zat
gizi tertentu
Ø Interaksi
juga dapat terjadi pada beberapa zat giziz lainnya seperti kerbohidrat,
protein, vitamine, dan mineral
Ø Interaksi
suatu zat gizi dan komponen non gizi dapat mempengaruhi bioavailabilitas
Vit A
Ø Kekurangan
protein dapat menyebabkan kekurangan vit A
Ø Asupan
lemak dan zinc dapat membantu asorbsi dan utilisasi vit A
Ø Defisiensi
vit A dapat menyebabkan ANEMIA
Ø Avitaminosis
vit A dapat menghambat penyerapan vit K
Vit B2(riboflavin)
Ø Status
vit B2 sangat dipengaruhi oleh asupan vit B1
Ø Asupan
vit B1 dapat meningkatkan status vit B2
Ø Namun
demikian, asupan vit B1 yang berlebih, dapat meningkatkan kehilangan vit B2
melalui urine
Ø Zat
gizi lainnya khususnya zinc, besi, folat, vit B3, vit B12 tidak sepenuhnya
bioavailabel tanpa suplai riboflavin yang cukup
Vit B3(niacin)
Ø Vit B3
dapat diperoleh dari konversi triptofan
Ø Defisiensi
triptofan juga akan meningkatkan defisiensi vit B3(defisiensi triptofan dapat
terjadi pada individu dengan asupan karbohidrat yang buruk)
Ø Konversi
juga dapat di pengaruhi oleh vit B1 dan vit B6, defisiensi vit B1 atau vit B6
dapat menyebabkan defisiensi vit B3 melalui irine
Ø Defisiensi
vit B3 juga ternyata berhubungan erat dengan defisiensi vit B12, karena
defisiensi vit B12 dalam jumlah yang sedikit juga dapat meningkatkan defisiensi
vit B3
Vit B5(pantihenic acid)
Ø Dalam
penelitian hewan, vit B12, folat, dan biotin, dapat meningkatkan penggunaan vit
B5 dalam reaksi biokimia dalam tubuh
Ø Vit C
dapat menghambat defisiensi vit B5
Tag :// interaksi fitamin dan mineral,
Tag :// mineral,
Tag :// vitamin,
Tag :// vitamin dan mineral
Makalah Asbabun
Nuzul Alquran
PENGERTIAN
Asbabun Nuzul,
Terkadang banyak ayat yang turun, sedang sebabnya hanya satu. dalam hal ini
tidak ada permasalahan yang cukup penting, karena itu banyak ayat yang turun
didalam berbagai surah berkenaan dengan satu peristiwa. Asbabun nuzul
adakalanya berupa kisah tentang peristiwa yang terjadi, atau berupa pertanyaan
yang disampaikan kepada rasulullah SAW untuk mengetahui hukm suatu masalah,
sehingga Qur'an pun turun sesudah terjadi peristiwa atau pertanyaan tersebut.
Asbabun nuzul mempunyai pengaruh dalam memahami makna dan menafsirkan ayat-ayat
Al-Quran.
Al-Qur'an
diturunkan untuk memahami petunjuk kepada manusia kearah tujuan yang terang dan
jalan yang lurus dengan menegakkan asas kehidupan yang didasarkan pada keimana
kepada allah SWT dan risalah-Nya, sebagian besar qur'an pada mulanya diturunkan
untuk tujuan menyaksikan banyak peristiwa sejarah, bahkan kadang terjadi
diantara mereka khusus yang memerlukan penjelasan hukum allah SWT.
RUMUSAN MASALAH
Apa pengertian dari Asbabun nuzul itu ?
Bagaimanakah cara turunnya asbabun nuzul itu ?
Apakah faedah (manfaat) dari mempelajari asbabun nuzul itu ?
Apakah faedah (manfaat) dari mempelajari asbabun nuzul itu ?
TUJUAN
PENULISAN
Tujuan dari
pembahasan makalah ini adalah agar kita bisa lebih mengenal tentang silsilah
asbabun nuzul dan lebih memudahkan kita untuk mempelajari lebih jauh lagi
sehingga dalam proses mempelajarinya kita tidak menemukan kesulitan.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian asbabun nuzul
Asbabun Nuzul didefinisikan “sebagai suatu hal yang karenanya al-qur’an
diturunkan untuk menerangkan status hukumnya, pada masa hal itu terjadi, baik
berupa peristiwa maupun pertanyaan”, asbabun nuzul membahas kasus-kasus yang
menjadi turunnya beberapa ayat al-qur’an, macam-macamnya, sight
(redaksi-redaksinya), tarjih riwayat-riwayatnya dan faedah dalam
mempelajarinya.
Untuk
menafsirkan qur’an ilmu asbabun nuzul sangat diperlukan sekali, sehingga ada
pihak yang mengkhususkan diri dalam pembahasan dalam bidang ini, yaitu yang
terkenal diantaranya ialah Ali bin madani, guru bukhari, al-wahidi , al-ja’bar
, yang meringkaskan kitab al-wahidi dengan menghilangkan isnad-isnadnya, tanpa
menambahkan sesuatu, syikhul islam ibn hajar yang mengarang satu kitab mengenai
asbabun nuzul.
berasal dari
rasulullah atau dari sahabat. Itu disebabkan pembaritahuan seorang sahabat
mengenai asbabun nuzul, al-wahidi mengatakan: “ tidak halal berpendapat
mengenai asbabun nuzul kit”. Pedoman dasar para ulama’ dalam mengetahui asbabun
nuzul ialah riwayat shahih yang ab, kecuali dengan berdasarkan pada riwayat
atau mendengar langsung dari orang-orang yang menyaksikan turunnya. Mengetahui
sebab-sebabnya dan membahas tentang pengertian secara bersungguh-sungguh dalam
mencarinya
Para ulama’
salaf terdahulu untuk mengemukakan sesuatu mengenai asbabun nuzul mereka amat
berhati-hati, tanpa memiliki pengetahuan yang jelas mereka tidak berani untuk
menafsirkan suatu ayat yang telah diturunkan. Muhammad bin sirin mengatakan:
ketika aku tanyakan kepada ‘ubaidah mengetahui satu ayat qur’an, dijawab:
bertaqwalah kapada allah dan berkatalah yang benar. Orang-oarang yang
mengetahui mengenai apa qur’an itu diturunkan telah meninggal.
Maksudnya: para
sahabat, apabila seorang ulama semacam ibn sirin, yang termasuk tokoh tabi’in
terkemuka sudah demikian berhati-hati dan cermat mengenai riwayat dan kata-kata
yang menentukan, maka hal itu menunjukkan bahwa seseorang harus mengetahui
benar-benar asbabun nuzul. Oleh sebab itu yang dapat dijadikan pegangan dalam
asbabun nuzul adalah riwayat ucapan-ucapan sahabat yang bentuknya seperti
musnad, yang secara pasti menunjukkan asbabun nuzul.
Al-wahidi telah
menentang ulama-ulama zamannya atas kecerobohan mereka terhadap riwayat asbabun
nuzul, bahkan dia (Al-wahidi ) menuduh mereka pendusta dan mengingatkan mereka
akan ancaman berat, dengan mengatakan: “ sekarang, setiap orang suka
mangada-ada dan berbuat dusta; ia menempatkan kedudukannya dalam kebodohan,
tanpa memikirkan ancaman berat bagi orang yang tidak mengetahui sebab turunnya
ayat ”.
B. Pedoman
mengetahui asbabun nuzul
Aisyah pernah
mendengar ketika khaulah binti sa’labah mempertanyakan suatu hal kepada nabi
bahwasannya dia dikenakan zihar. Oleh suaminya aus bin samit katanya: “
Rasulullah, suamiku telah menghabiskan masa mudaku dan sudah beberapa kali aku
mengandung karenanya, sekarang setelah aku menjadi tua dan tidak beranak lagi
ia menjatuhkan zihar kepadaku”. Ya allah sesunguhnya aku mengadu kepadamu,
aisyah berkata: tiba-tiba jibril turun membawa ayat-ayat ini; sesungguhnya
allah telah mendengar perkataan perempuan yang mengadu kepadamu tentang
suaminya, yakni aus bin samit.
“Hal ini tidak
berarti sebagai acuan bagi setiap orang harus mencari sebab turun setiap ayat”,
karena tidak semua ayat qur’an diturunkan sebab timbul suatu peristiwa dalam
kejadian, atau karena suatu pertanyaan. Tetapi ada diantara ayat qur’an yang
diturunkan sebagai permulaan tanpa sebab, mengenai akidah iman, kewajiban islam
dan syariat allah dalam kehidupan pribadi dan social.
Definisi
asbabun nuzul yang dikemukakan pada pembagian ayat-ayat al-qur’an terhadap dua
kelompok: Pertama, kelompok yang turun tanpa sebab, dan kedua, adalah kelompok
yang turun dengan sebab tertentu. Dengan demikian dapat diketahui bahwa tidak
semua ayat menyangkut keimanan, kewajiban dari syariat agama turun tanpa
asbabun nuzul.
Sahabat ali ibn
mas’ud dan lainnya, tentu tidak satu ayatpun diturunkan kecuali salah seorang
mereka mengetahui tentang apa ayat itu diturunkan seharusnya tidak dipahami
melalui beberapa kemungkinan; Pertama, dengan pernyataan itu mereka bermaksud
mengungkapkan betapa kuatnya perhatian mereka terhadap al-qur’an dan mengikuti
setiap keadaan yang berhubungan dengannya. Kedua, mereka berbaik sangka dengan
segala apa yang mereka dengar dan saksikan pada masa rasulullah dan mengizinkan
agar orang mengambil apa yang mereka ketahui sehingga tidak akan lenyap dengan
berakhirnya hidup mereka, bagaimanapun suatu hal yang logis bahwa tidak mungkin
semua asbabun nuzul dari semua ayat yang mempunyai sebab al-nuzul bisa mereka
saksikan. Ketiga, para periwayat menambah dalam periwatnya dan membangsakannya
kepada sahabat.
Intensitas para
sahabat mempunyai semangat yang tinggi untuk mengikuti perjalanan turunnya
wahyu, mereka bukan saja berupaya menghafal ayat-ayat al-qur’an dan hal-hal
yang berhubungan serta mereka juga melestarikan sunah nabi, sejalan dengan itu
al-hakim menjelaskan dalam ilmu hadist bahwa seorang sahabat yang menyaksikan
masa wahyu dan al-qu’an diturunkan tentang suatu ( kejadian ) maka hadist itu
dipandang hadist musnad, Ibnu al-shalah dan lainnya juga sejalan dengan
pandangan ini.
Asbabun Nuzul
dengan hadist mursal, yaitu hadist yang gugur dari sanadnya seoarng sahabat dan
mata rantai periwayatnya hanya sampai kepada seorang tabi’in, maka riwayat ini
tidak diterima kecuali sanadnya shahih dan mengambil tafsirnya dari para
sahabat, seperti mujahid, hikmah dan said bin jubair. para ulama menetapkan
bahwa tidak ada jalan untuk mengetahui asbabun nuzul kecuali melalui riwayat
yang shahih. Mereka tidak dapat menerima hasil nalar dan ijtihad dalam masalah
ini, namun tampaknya pandangan mereka tidak selamanya berlaku secara mutlak,
tidak jarang pandangan terhadap riwayat-riwayat asbabun nuzul bagi ayat
tertentu berbeda-beda yang kadang-kadang memerlukan Tarjih ( mengambil riwayat
yang lebih kuat ) untuk melakukan tarjih diperlukan analisis dan ijtihad.
C. Macam-macam
asbabun nuzul
Dari segi
jumlah sebab dan ayat yang turun, asbabun nuzul dapat dibagi kepada ta’addud
al-asbab wa al-nazil wahid ( sebab turunnya lebih dari satu dan ini persoalan
yang terkandung dalam ayat atau kelompok ayat yang turun satu ) dan ta’addud
al-nazil wa al-sabab wahid (ini persoalan yang terkandung dalam ayat atau
kelompok ayat yang turun lebih dari satu sedang sebab turunnya satu ). sebab
turun ayat disebut ta’addud karena wahid atau tunggal bila riwayatnya hanya
satu, sebaliknya apabila satu ayat atau sekelompok ayat yang turun disebut
ta’addud al-nazil.
Jika ditemukan
dua riwayat atau lebih tentang sebab turun ayat-ayat dan masing-masing
menyebutkan suatu sebab yang jelas dan berbeda dari yang disebutkan lawannya,
maka riwayat ini harus diteliti dan dianalisis, permasalahannya ada empat
bentuk: Pertama, salah satu dari keduanya shahih dan lainnya tidak. Kedua,
keduanya shahih akan tetapi salah satunya mempunyai penguat ( Murajjih ) dan
lainnya tidak. Ketiga, keduanya shahih dan keduanya sama-sama tidak mempunyai
penguat ( Murajjih ). Akan tetapi, keduanya dapat diambil sekaligus. Keempat,
keduanya shahih, tidak mempunyai penguat ( Murajjih ) dan tidak mungkin
mengambil keduanya sekaligus.
D. Pengetahuan
tentang asbabun nuzul
Perlunya
mengetahui asbabun nuzul, al-wahidi berkata:” tidak mungkin kita mengetahui
penafsiran ayat al-qur’an tanpa mangetahui kisahnya dan sebab turunnya ayat
adalah jalan yang kuat dalam memahami makna al-qur’an”. Ibnu taimiyah berkata:
mengetahui sebab turun ayat membantu untuk memahami ayat al-qur’an. Sebab
pengetahuan tentang “sebab” akan membawa kepada pengetahuan tentang yang
disebabkan (akibat).
Namum sebagaimana telah diterangkan sebelumnya tidak semua al-qur’an harus
mempunyai sebab turun, ayat-ayat yang mempunyai sebab turun juga tidak semuanya
harus diketahui sehingga, tanpa mengetahuinya ayat tersebut bisa dipahami,
ahmad adil kamal menjelaskan bahwa turunnya ayat-ayat al-qur’an melalui tiga
cara:
Pertama
ayat-ayat turun sebagai reaksi terhadap pertanyaan yang dikemukakan kepada
nabi.
Kedua ayat-ayat turun sebagai permulaan tanpa didahului oleh peristiwa atau pertanyaan.
Ketiga ayat-ayat yang mempunyai sebab turun itu terbagi menjadi dua kelmpok;
Kedua ayat-ayat turun sebagai permulaan tanpa didahului oleh peristiwa atau pertanyaan.
Ketiga ayat-ayat yang mempunyai sebab turun itu terbagi menjadi dua kelmpok;
Ayat-ayat yang
sebab turunnya harus diketahui ( hukum ) karena asbabun nuzulnya harus
diketahui agar penetapan hukumnya tidak menjadi keliru.
Ayat-ayat yang sebab turunnya tidak harus diketahui, ( ayat yang menyangkut
kisah dalam al-qur’an).
Kebanyakan
ayat-ayat kisah turun tanpa sebab yang khusus, namun ini tidak benar bahwa
semua ayat-ayat kisah tidak perlu mengetahui sebab turunnya, bagaimanpun sebagian
kisah al-qur’an tidak dapat dipahami tanpa pengetahuan tentang sebab turunnya.
E. Faedah
asbabun nuzul
Membawa kepada
pengetahuan tentang rahasia dan tujuan allah secara khusus mensyari’atkan
agama-Nya melalui al-qur’an.
Membantu dalam memahami ayat dan menghindarkan kesulitannya.
Dapat menolak dugaan adanya Hasr ( pembatasan ).
Dapat mengkhususkan (Takhsis) hokum pada sebab menurut ulama yang memandang bahwa yang mesti diperhatikan adalah kekhususan sebab dan bukan keumuman lafal.
Diketahui pula bahwa sebab turun ayat tidak pernah keluar dari hokum yang terkandung dalam ayat tersebut sekalipun datang mukhasisnya ( yang mengkhususkannya ).
Diketahui ayat tertetu turun padanya secara tepat sehingga tidak terjadi kesamaran bisa membawa kepada penuduhan terhadap orang yang tidak bersalah dan pembebasan bagi orang yang tidak bersalah.
Akan mempermudah orang menghafal ayat-ayat al-qur’an serta memperkuat keberadaan wahyu dalam ingatan orang yang mendengarnya jika mengetahui sebab turunnya.
Membantu dalam memahami ayat dan menghindarkan kesulitannya.
Dapat menolak dugaan adanya Hasr ( pembatasan ).
Dapat mengkhususkan (Takhsis) hokum pada sebab menurut ulama yang memandang bahwa yang mesti diperhatikan adalah kekhususan sebab dan bukan keumuman lafal.
Diketahui pula bahwa sebab turun ayat tidak pernah keluar dari hokum yang terkandung dalam ayat tersebut sekalipun datang mukhasisnya ( yang mengkhususkannya ).
Diketahui ayat tertetu turun padanya secara tepat sehingga tidak terjadi kesamaran bisa membawa kepada penuduhan terhadap orang yang tidak bersalah dan pembebasan bagi orang yang tidak bersalah.
Akan mempermudah orang menghafal ayat-ayat al-qur’an serta memperkuat keberadaan wahyu dalam ingatan orang yang mendengarnya jika mengetahui sebab turunnya.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seteleh
mempelajari dan melihat pembahasan yang telah dijabarkan panjang lebar diatas,
dapat kami simpulkan bahwasannya:
1. Asbabun
nuzul didefinisikan
“ sebagai suatu
hal yang karenanya al-qur’an diturunkan untuk menerangkan status hukumnya, pada
masa hal itu terjadi, baik berupa peristiwa maupun pertanyaan”, serta memiliki
faedah didalamnya.
2. Cara
turunnya Asbabun Nuzul itu:
Pertama
ayat-ayat turun sebagai reaksi terhadap pertanyaan yang dikemukakan kepada
nabi.
Kedua ayat-ayat turun sebagai permulaan tanpa didahului oleh peristiwa atau pertanyaan.
Kedua ayat-ayat turun sebagai permulaan tanpa didahului oleh peristiwa atau pertanyaan.
Ketiga
ayat-ayat yang mempunyai sebab turun itu terbagi menjadi dua kelmpok;
Ayat-ayat yang
sebab turunnya harus diketahui ( hukum ) karena asbabun nuzulnya harus
diketahui agar penetapan hukumnya tidak menjadi keliru.
Ayat-ayat yang sebab turunnya tidak harus diketahui, ( ayat yang menyangkut kisah dalam al-qur’an).
Ayat-ayat yang sebab turunnya tidak harus diketahui, ( ayat yang menyangkut kisah dalam al-qur’an).
3. Faedah
asbabun nuzul
Membawa kepada
pengetahuan tentang rahasia dan tujuan allah secara khusus mensyari’atkan
agama-Nya melalui al-qur’an.
Membantu dalam memahami ayat dan menghindarkan kesulitannya
Dapat menolak dugaan adanya Hasr ( pembatasan ).
Dapat mengkhususkan (Takhsis) hokum pada sebab menurut ulama yang memandang bahwa yang mesti diperhatikan adalah kekhususan sebab dan bukan keumuman lafal.
Diketahui pula bahwa sebab turun ayat tidak pernah keluar dari hokum yang terkandung dalam ayat tersebut sekalipun datang mukhasisnya ( yang mengkhususkannya ).
Diketahui ayat tertetu turun padanya secara tepat sehingga tidak terjadi kesamaran bisa membawa kepada penuduhan terhadap orang yang tidak bersalah dan pembebasan bagi orang yang tidak bersalah.
Akan mempermudah orang menghafal ayat-ayat al-qur’an serta memperkuat keberadaan wahyu dalam ingatan orang yang mendengarnya jika mengetahui sebab turunnya.
Membantu dalam memahami ayat dan menghindarkan kesulitannya
Dapat menolak dugaan adanya Hasr ( pembatasan ).
Dapat mengkhususkan (Takhsis) hokum pada sebab menurut ulama yang memandang bahwa yang mesti diperhatikan adalah kekhususan sebab dan bukan keumuman lafal.
Diketahui pula bahwa sebab turun ayat tidak pernah keluar dari hokum yang terkandung dalam ayat tersebut sekalipun datang mukhasisnya ( yang mengkhususkannya ).
Diketahui ayat tertetu turun padanya secara tepat sehingga tidak terjadi kesamaran bisa membawa kepada penuduhan terhadap orang yang tidak bersalah dan pembebasan bagi orang yang tidak bersalah.
Akan mempermudah orang menghafal ayat-ayat al-qur’an serta memperkuat keberadaan wahyu dalam ingatan orang yang mendengarnya jika mengetahui sebab turunnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Wahid,
Ramli.1994.ulumul qur’an.Jakarta:Rajawali
Al-khattan, Manna’ khalil.2001.Studi ilmu-ilmu qur’an.Bogor:PT. Pustaka litera antar nusa
Syadali, Ahmad.1997.Ulumul qur’an I.Bandung:CV. Pustaka Setia
Thamrin, Husni.1982.Muhimmah ulumul qur’an.Semarang:Bumi Aksara
Zuhdi, Masfuk.1993.Pengantar ulumul qur’an.Surabaya:Bina Ilmu
Al-khattan, Manna’ khalil.2001.Studi ilmu-ilmu qur’an.Bogor:PT. Pustaka litera antar nusa
Syadali, Ahmad.1997.Ulumul qur’an I.Bandung:CV. Pustaka Setia
Thamrin, Husni.1982.Muhimmah ulumul qur’an.Semarang:Bumi Aksara
Zuhdi, Masfuk.1993.Pengantar ulumul qur’an.Surabaya:Bina Ilmu
Top
of Form
Bottom
of Form
Tag :// asbabunnuzul alqur'an,
Tag :// makalah asbabun nuzul
STRUKTUR KIMIA DARI ENZIM YANG MENGABDUNG MINERAL
Mineral
|
Enzim
|
Zn2+
|
Alkohol
dehidrogenase
Karbonat
anhidrase
Karboksipeptidase
|
Mg2+
|
Fosfohidrase
Fosfotransferase
|
Fe2+
/ Fe3+
|
Sitokrom
Peroksida
Katalase
Feroksida
|
Cu2+
/ Cu+
|
Tirosina
Sitokrom oksidase
|
K+
|
Piruvat kinase
(juga memerlukan Mg2+)
|
Na+
|
Membran sel
ATPase
(juga
memerlukan K+ dan Mg2+)
|
Fe
|
Sitokrom oksidase
Katalase
Peroksidase
|
Cu
|
Asam askorbat oksidase
|
Zn
|
Alkohol dehidrogenase
Karbonik anhidrase
DNA polimerase
|
Mg
|
Heksokinase
Glukosa-6-fosfatase
|
Mn
|
Histidin ammonia liase
Arginase
|
Co
|
Glutamat mutase
|
Ni
|
Urease
|
Mo
|
Xanthin oksidase
|
V
|
Nitrat reduktase
|
Se
|
Glutation peroksidase
|