Newest Post
// Posted by :Unknown
// On :Rabu, 04 Maret 2015
Sistem Pernafasan
Untuk kelangsungan hidupnya manusia
butuh bernafas. Sistem parnafasan sangat penting di mana terjadi pertukaran gas
oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2). Salah satu organ
yang sangat membutuhkan oksigen dan sangat peka terhadap kekurangannya adalah
otak. Tidak adanya oksigen
dalam 3 menit akan mengakibatkan seseorang kehilangan kesadaran. Lima menit
tidak mendapatkan oksigen sel otak akan rusak secara ireversible (tidak bisa
kembali atau diperbaiki).
Respirasi melibatkan proses berikut:
a)
Ventilasi pulmonar (pernapasan) adalah
jalan masuk dan keluar udara dari saluran pernapasan dan paru-paru.
b)
Respirasi eksternal adalah difusi O2
dan CO2 antara udara dalam paru-paru dan kapilar pulmonar
c)
Respirasi internal adalah difusi O2
dan CO2 antara sel darah dan sel-sel jaringan.
d)
Respirasi selular adalah penggunaan O2
oleh sel-sel tubuh untuk reproduksi energi, dan pelepasan produk oksidasi (CO2
dan air) oleh sel-sel tubuh
Saluran pernapasan terdiri dari
cabang-cabang saluran dari lingkungan sampai ke paru-paru.
Oksigen dalam udara dibawa masuk ke
dalam paru-paru dan berdifusi dalam darah. Bersamaan dengan itu dikeluarkannya
karbon dioksida yang juga bedifusi dari darah dan kemudian di keluarkan bersama
udara. Oksigen dibutuhkan oleh semua sel dalam tubuh untuk kelangsungan
hidupnya. Sedangkan karbon dioksida merupakan sisa hasil metabolisme yang tidak
digunakan lagi dan harus dikeluarkan dari dalam tubuh.
Perjalanan oksigen dan karbon dioksida.
Dari atmosfer (udara) oksigen masuk melalui hidung,faring, laring, trakea,
bronkus, bronkiolus sampai engan alveoli. Dari alveoli oksigen berdivusi untuk
ke dalam darah dan dibawa oleh eritrosit. Dalam darah oksigen di bawa ke
jantung kemudian dipompakanoleh jantung diedarkan ke seluruh tubuh untuk
digunakan sampai tingkat sel. Oksigen masuk ke dalam sel dan di dalam
mitokondria digunakan untuk proses-proses metabolisme yang penting untuk
kelangsungan hidup. Sedangkan karbon dioksida berjalan arah sebaliknya dengan
oksigen.
St
struktur
Sistem respirasi terdiri dari:
1. Saluran pernafasan bagian atas
Pada bagian ini udara yang masuk ke tubuh dihangatkan,
disarung dan di lembabkan.
2. Saluran nafas bagian bawah
Bagian ini menghantarkan udara yang masuk dari saluran
bagian atas ke alveoli
3. Alveoli
Terjadi pertukaran gas antara O2 dan CO2
4. Sirkulasi paru
Pembuluh darah arteri menuju paru, seddangkan pembuluh
darah vena meninggalkan paru.
5. Paru.
Terdiri dari:
a) Saluran nafas bagian bawah
b) Alveoli
c) Sirkulasi paru
6. Rongga pleura
Terbentuk dari dua selaput resosa yang meliputi
dinding dalam rongga dada disebut pleura peristalis, dan yang meliputi paru
atau pleura veseralis
7. Rongga dada dan dinding dada
Merupakan pompa muskuloskeletal yang mengatur
pertukaran gas dalam poroses respirasi
Anatomi Fungsional Saluran Pernafasan
Hidung
Hidung
ata naso atau nasal erupakan saluran udara yang pertama, mempunyai dua lubang
(kavum nasi), dipisahkan oleh sekat (septum nasi). Didalamnya terdapatt
bulu-bulu yang berguna untuk menyaring udara, debu dan kotoran yang masuk ke
dalam lubang hidung.
a) Bagian luar dinding terdiri dari kulit
b) Lapisan tengah terdiri dari otot-otot dan tulang rawan
c) Lapisan dalam terdiri dari selaput lendir yang
dinamakan karang hidung (konkanasalis) berisi kelenjar pembuat mucus dan banyak
mengandung pembuluh darah, yang berjumlah tiga buah :
·
Konka nasalis inferior
·
Konka nasalis medial
·
Konka nasalis superior
Fungsi dari
nasal sendiri adalh sebagi:
1) Jalan masuknya udara
2) Penyaring partikel kecil
3) Penghangat dan pelembab udara yang masuk
4) Resepsi odor
5) Membantu proses bicara (resonansi bersama sinus
paranalis)
Faring
faring merupakan percabangan dua saluran, yaitu
saluran pernafasan (nasofaring) pada bagian depan dan saluran pencernaan pada
bagian belakang. Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring berbentuk
seperti tabung corong, terletak di belakang rongga hidung dan mulut, dan
tersusun dari otot ragka. Faring berfungsi sebagai jalannya udara dan makanan.
Laring
laring udara pernafasan akan menuju pangkal
tenggorokan atau disebut juga laring. Laring tersusun atas kepingan tulang
rawan yang membentuk jakun (adam’s apple). Pangkal tenggorokan dapat di tutup
oleh katup pangkal tenggorokan (epiglotis). Saat menelan makanan, katub
tersebut akan membuka. Pada pangkal tenggorokan terdapat pita suara yang
bergetar bila ada udara yang melaluinya. Misalnya saja saat kita berbicara.
Trakea
Tenggorokan
berupa pipa yang panjangnya ±10 cm, terletak sebagian di leher dan sebagian di
rongga dada. Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi oleh cincin tulang
rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Sila-sila ini berfungsi menyaring
benda-benda asing yang masuk ke dalam sluran pernafasan.
Bronkus
Bronkus
tersusun atas percabangan, yaitu bronkus kanan dan kiri. Letak bronkus kanan
dan kiri agak berbeda. Bronkus kanan lebih vertikal daripada kiri. Karena
strukturnya ini, sehingga bronkus kanan akan mudah kemasukan benda asing.
Itulah sebabnya paru-paru kanan seseorang lebih muda terserang penyakit
bronkhitis. Pada seseorang yang menderita asma bagian otot-otot bronkus ini
berkontraksi sehingga aka menyempit. Hal ini dilakukan untuk mencegah masuknya
lebih banyak banda asing yang menimbulkan reaksi allergi. Akibatnya penderita
akan mengalami sesak napas. Sedangkan pada penderita bronkhitis, bagian bronkus
ini akan tersumbat oleh lendir. Mean bronkus bercabang - bronkus seluler-
bronkus tertier - bronkus terminalis – bronchiolus - alveoli. Pada bronkus
utama terdapat tulang rawan / cartilago yang mempunyai struktur yang kaku untuk
mencegah agar tidak kolaps
Paru-paru
Organ
yang berperan penting dalam proses pernapasan adalah paru-paru. Paru-paru
merupakan organ tubuh yang terletak pada rongga dada, tepatnya di atas sekitar
diafragma. Diafragma adalh sekat rongga badan yang membatasi rongga dada dan
perut. Paru-paru terdiri atas dua bagian, paru-paru kanan dan kiri. Paru-paru
kanan memiliki tiga lobus yang berukuran lebih besar daripada paru-paru kiri
yang hanya memiliki dua lobus. Paru-paru dibungkus oleh lapisan selaput paru yang disebut pleura. Pleura dibagi menjadi dua
yaitu pleura visceral yaitu selaput paru yang langsung membungkus paru-paru dan
pleura parietal yaitu yang melapisi rongga dada sebelah luar. Antara kedua
lapisan ini terdapat rongga kavum yang disebut kavum pleura yang berisi
cairan →mensekresikan cairan sebagai pelumas.
Semakin
ke dalam, di dalam paru-paru akan ditemui gelembung halus kecil yang disebut
alveolus. Jumlah alveolus pada paru-paru kurang lebih 300 juta buah. Adanya
alveolus ini menjadikan permukaan paru-paru lebih luas. Diperkirakan, luas luas
permukaan paru-paru sekitar 160 m2. Dengan kata lain, paru-paru memiliki luas
permukaan sekitar 100 kali lebih luas daripada permukaan tubuh.
Mekanisme
Pernafasan Manusia
adalah suatu proses yang
terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun, karena sistem
pernafasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. Menurut tempat terjadinya pertukaran gas
maka pernapasan dapat dibedakan atas 2 jenis, yaitu pernapasan luar (eksternal)
dan pernapasan dalam (internal).
Pernapasan
luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah
dalam kapiler. Pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah
dalam kapiler dengan sel-sel tubuh. Masuk keluarnya udara dalam paru-paru
dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara
di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar, maka udara akan
masuk. Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara
akan keluar.
Sehubungan dengan organ yang terlibat
dalam pemasukkan udara (inspirasi) dan pengeluaran udara (ekspirasi) maka
mekanisme pernapasan dibedakan atas dua macam, yaitu pernapasan dada dan
pernapasan perut.
Pernafasan Dada
Apabila kita menghirup dan menghempaskan
udara menggunakan pernapasan dada, otot yang digunakan yaitu otot antartulang
rusuk. Otot ini terbagi dalam dua bentuk, yakni otot antartulang rusuk luar dan
otot antartulang rusuk dalam.
Saat terjadi inspirasi atau disebut juga sebagai
proses pernafasan aktif, otot antartulang rusuk luar berkontraksi, sehingga
tulang rusuk menjadi terangkat. Akibatnya, volume rongga dada membesar.
Membesarnya volume rongga dada menjadikan tekanan udara dalam rongga dada
menjadi kecil/berkurang, padahal tekanan udara bebas tetap. Dengan demikian,
udara bebas akan mengalir menuju paru-paru melewati saluran pernapasan.
Sementara saat terjadi ekspirasi atau disebut juga
sebagai proses pernafasan pasif, otot antartulang rusuk dalam berkontraksi
(mengkerut/mengendur), sehingga tulang rusuk dan tulang dada ke posisi semula.
Akibatnya, rongga dada mengecil. Oleh karena rongga dada mengecil, tekanan
dalam rongga dada menjadi meningkat, sedangkan tekanan udara di luar tetap.
Dengan demikian, udara yang berada dalam rongga paru-paru menjadi terdorong
keluar.
Pernafasan Perut
Pada proses pernapasan ini, fase inspirasi
terjadi apabila otot diafragma (sekat rongga dada) mendatar dan volume rongga
dada membesar, sehingga tekanan udara di dalam rongga dada lebih kecil daripada
udara di luar, akibatnya udara masuk. Adapun fase ekspirasi terjadi apabila
otot-otot diafragma mengkerut (berkontraksi) dan volume rongga dada mengecil,
sehingga tekanan udara di dalam rongga dada lebih besar daripada udara di luar.
Akibatnya udara dari dalam terdorong ke luar.